Globalisasi : Proses yang Adil
Globalisasi
adalah satu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan orang selama lima tahun
terakhir ini dengan pemahaman makna yang beragam. Namun, apa yang dipahami
dengan istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran bagi manusia, bahwa semua
penghuni planet ini saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja satu
sama lain walau ada rentang jarak yang secara fisik membentang. Dunia dipandang
sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama
lain dalam jaring-jaring kepentingan yang amat luas.Pembicaraan mengenai
globalisasi adalah pembicaraan mengenai topik yang amat luas yang melingkupi
aspek mendasar kehidupan manusia dari budaya, politik, ekonomi dan sosial.
Globalisasi di bidang ekonomi barangkali kini menjadi kerangka acuan dan
sekaligus contoh yang saat ini paling jelas menggambarkan bagaimana sebuah
kebijakan global bisa berdampak pada banyak orang di tingkat lokal, sementara
wacana globalisasi dalam hal yang lain mungkin tidak begitu mudah diamati
secara jelas.
Contoh
yang bisa diangkat mungkin adalah perdagangan internasional, kebijakan dana
moneter internasional hingga ijin operasi perusahaan multi nasional yang
menunjukkan bahwa mata-rantai-dampaknya pada akhirnya akan berakhir pada pelaku
ekonomi lokal, baik positif maupun negatif. Desain globalisasi ekonomi sendiri
misalnya, memang pada awalnya dinilai beritikad positif, yaitu menaikkan
kinerja finansial negara-negara yang dianggap masih terbelakang secara ekonomi
dengan melakukan kerjasama perdagangan dan kebijakan industri. Namun, dampak
negatifnya ternyata tidak bisa dielakkan ketika penyesuaian kebijakan global
itu tidak bisa dilakukan di tingkat lokal. Situasi menang-menang yang ingin
dicapai berubah menjadi situasi kalah-menang yang tak terhindarkan bagi pelaku
ekonomi lokal. Kasus fenomenal seperti yang tak kunjung usai, penjualan
perkebunan kelapa sawit oleh pemerintah baru-baru ini, atau kasus lain yang
nyaris tidak terliput secara luas seperti hilangnya jutaan plasma nuftah di
hutan dan Papua Barat, menunjukkan hal itu dengan jelas. Tentu masih ada banyak
yang lain.
Maka,
tidak heran apabila kemudian sebagian merasa bahwa isu globalisasi berhembus ke
arah negatif, yaitu bahwa globalisasi hanya menguntungkan mereka yang sudah
lebih dahulu kuat secara ekonomi dan punya infrastruktur untuk melanggengkan
dominasi ekonominya, sementara negara yang terbelakang hanya merasakan dampak
positif globalisasi yang artifisial, namun sebenarnya tetap ditinggalkan.
Sebagian yang lainnya tetap optimis dengan cita-cita hakiki globalisasi dan
yakin bahwa tata manusia yang setara di muka bumi ini akan terwujud suatu saat
nanti dengan upaya-upaya membangun kebersatuan sebagai sesama penghuni bola-dunia.
Nampaknya,
apapun esensi perdebatannya, yang ada di depan mata adalah berjalannya proses
globalisasi di hampir segala bidang tanpa bisa dihentikan.
Analisis
dan Komentar artikel
Globalisasi merupakan
salah satu faktor pendorong perubahan sosial di dalam masyarakat. Pembicaraan
mengenai globalisasi adalah pembicaraan mengenai topik yang amat luas yang
melingkupi aspek mendasar kehidupan manusia dari budaya, politik, ekonomi dan
sosial. Globalisasi di bidang ekonomi barangkali kini menjadi kerangka acuan
dan sekaligus contoh yang saat ini paling jelas menggambarkan bagaimana sebuah
kebijakan global bisa berdampak pada banyak orang di tingkat lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar